Friday, October 21, 2016

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

Selamat datang kembai di Bengkel Makalah sobat, kali ini saya akan kembali berbagi makalah yang mungkin saja bisa bermanfaat buat sobat semua. Makalah kali ini adalah Makalah Model Pembelajaran Teams Games Team (TGT). Pada makalah ini akan dibahas mengenai pengertian teams games team (TGT), komponen dan pelaksanaan team game tournament, kelebihan TGT, kekurangan TGT dan pembahasan-pembahasan lainnya.


Berikut admin rangkum dan sajikan makalah team game tournamentnya :)



KATA PENGHANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan yang maha esa, karena atas segala limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga makalah yang diberi judul “Model Pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT)” yang dibuat berdasarkan  tugas yang telah diberikan, dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan pada nabi besar kita Muhammad SAW. Yang telah membawa kita ke jalan yang terang dalam kebenaran, sehingga kita bisa sampai pada saat sekarang ini.

“Tak Ada Gading Yang Tak Retak” begitulah pepatah mengatakan, demikian halnya dengan proses pembuatan makalah ini, dimana isinya terdapat banyak kekurangan, kami mengharapkan kritik dan saran serta masukan-masukan yang bersifat membangun dari pembaca sekalian.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca-pembaca khusunya dan tentunya bermanfaat untuk kami pada umumnya.






BAB
PEMBAHASAN


1.  Pengertian Model PembelajaranTeams Games Tournaments (TGT)

Metode TGT dikembangkan pertama kali oleh David De Vries dan Keith Edward.Metode ini merupakan suatu pendekatan kerja sama antara kelompok dengan mengembangkan kerja sama antar  personal. Dalam pembelajaran TGT peserta didik memainkan permainan dengan anggota anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kadang kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok. 

Pembelajaran kooperatif dengan metode TGT ini memiliki kesamaan dengan metode STAD dalam pembentukan kelompok dan penyampaian materi kecualisatuhal, TGT menggunakanturnamenakademikdanmenggunakankuis-kuisdan sistem skorkemajuanindividu, dimanaparapesertadidikberlombasebagaiwakiltimmerekadengantim lain yang kinerja akademik sebelumny asetara mereka. Teman satu tim atau kelompok akan saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk permainan dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalah-masalah satu sama lain, tetapi sewaktu peserta didik sedang bermain dalam game atau permainan, teman yang lain tidak boleh membantu, dan guru perlu memastikan telah terjadi tanggung jawab individual.

Dalam pembelajarankooperatiftipe TGT ini pesertadidiksebelumnya telah belajarsecara individual, untukselanjutnyabelajar kembali dalamkelompokmasing-masing. Dan kemudian mengadakanturnamenataulombadengananggotakelompoklainnyasesuaidengantingkatkemampuannya.
TGT adalah salah satu pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang peserta didik yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi dan peserta didik bekerja dalam kelompok mereka masing-masing. Dalam kerja kelompok guru memberikan LKPD kepada setiap kelompok. Tugas yang diberikan dikerjakan bersama dengan anggota kelompoknya. Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain bertanggungjawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya, sebelum mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru. Kemudahan penerapan TGT ini disebabkan dalam pelaksanaan yatidakadanya fasilitas pendukung yang harus tersedia seperti peralatan atau ruangan khusus.Selainmudahditerapkandalampenerapannya TGT juga melibatkan aktivitas seluruh peserta didik untuk memperoleh konsep yang diinginkan. 

2.  Pendekatan Kelompok Kecil dalam Teams Games Tournament 

Pendekatan yang digunakan dalam Teams games tournament adalah pendekatan secara kelompok yaitu dengan membentuk kelompok-kelompok kecil dalam pembelajaran. Pembentukan kelompok kecil akan membuat siswa semakin aktif dalam pembelajaran. Ciri dari pendekatan secara berkelompok dapat ditinjau dari segi.

1) Tujuan Pengajaran dalam Kelompok Kecil

Tujuan pembelajaran dalam kelompok kecil yaitu; 
  • Member kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah secara rasional.
  • Mengembangkan sikap social dan semangat bergotong royong
  • Mendinamisasikan kegiatan kelompok dalam belajar sehingga setiap kelompok merasa memiliki tanggung jawab.
  • Mengembangkan kemampuan kepemimpinan dalam kelompok tersebut (Dimyati dan Mundjiono, 2006).


2) Siswa dalam Pembelajaran Kelompok Kecil
Agar kelompok kecil dapat berperan konstruktif dan produktif dalam pembelajaran  diharapkan; 
  • Pnggota kelompok sadar diri menjadi anggota kelompok, 
  • Siswa sebagai anggota kelompok memiliki rasa tanggung jawab, 
  • Setiap anggota kelompok membina hubungan yang baik dan mendorong timbulnya semangat tim, dan 
  • Kelompok mewujudkan suatu kerja yang kompak (Dimyati dan Mundjiono, 2006).


3) Guru dalam Pembelajaran Kelompok
Peranan guru dalam pembelajaran kelompok yaitu;
  • Pembentukan kelompok 
  • Perencanaan tugas kelompok, 
  • Pelaksanaan, dan 
  • Evalusi hasil belajar kelompok.


3. Komponen dan Pelaksanaan Team Game Tournament dalam Pembelajaran

Ada lima komponen utama dalam TGT, yaitu:

1.Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini , siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang diberikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.

2. Kelompok ( team )
Kelompok biasanya terdiri atas empat sampai dengan lima orang siswa. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.

3. Game
Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapatkan skor.

4. Turnamen
Untuk memulai turnamen masing-masing peserta mengambil nomor undian. Siswa yang mendapatkan nomor terbesar sebagai reader 1, terbesar kedua sebagai chalennger 1, terbesar ketiga sebagai chalenger 2, terbesar keempat  sebagai chalenger 3. Dan kalau jumlah peserta dalam kelompok itu lima orang maka yang mendapatkan nomor terendah sebagai reader2. Reader 1 tugasnya membaca soal dan menjawab soal pada kesempatan yang pertama. Chalenger 1 tugasnya menjawab soal yang dibacakan oleh reader1 apabila menurut chalenger 1 jawaban reader 1 salah. Chalenger 2 tugasnya adalah menjawab soal yang dibacakan oleh reader 1 tadi apabila jawaban reader 1 dan chalenger 1 menurut chalenger 2 salah. Chalenger 3 tugasnya adalah menjawab soal yang dibacakan oleh reader 1 apabila jawaban reader1, chalenger 1, chalenger 2 menurut chalenger 3 salah. Reader 2 tugasnya adalah membacakan kunci jawaban . Permainan dilanjutkan pada soal nomor dua. Posisi peserta berubah searah jarum jam. Yang tadi menjadi chalenger 1 sekarang menjadi reader1, chalenger 2 menjadi chalenger 1, chalenger3 menjadi chalenger 2, reader 2 menjadi chalenger 3 dan reader 1 menjadi reader2. Hal itu terus dilakukan sebanyak jumlah soal yang disediakan guru.

5. Penghargaan kelompok (team recognise)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan.

4. Implementasi Model Pembelajaran TGT
Dalam pengimplementasian yang hal yang harus diperhatikan yaitu:
  1. Pembelajaran terpusat pada siswa
  2. Proses pembelajaran dengan suasana berkompetisi
  3. Pembelajaran bersifat aktif ( siswa berlomba untuk dapat menyelesaikan persoalan)
  4. Pembelajaran diterapkan dengan mengelompokkan siswa menjadi tim-tim
  5. Dalam kompetisi diterapkan system poin
  6. Dalam kompetisi disesuaikan dengan kemampuan siswa atau dikenal kesetaraan dalam kinerja akademik
  7. Kemajuan kelompok dapak diikuti oleh seluruh kelas melalui jurnal kelas yang diterbitkan secara mingguan
  8. Dalam pemberian bimbingan guru mengacu pada jurnal
  9. Adanya system penghargaan bagi siswa yang memperoleh point banyak



5.  Penggunaan Model Pembelajaran dalam Proses PembelajaranTeams Games Tournament (TGT)
Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat diterapkan dalam berbagai macam mata pelajaran. Terutama bagi peserta didik tingkat SD dan SMP yang masih suka bermain. Model pembelajaran ini pernah dipraktekkan pada kelas IV SD. Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai pembelajaran TGT dengan bernuansa CTL  yang diantanranya menggunakan metode ceramah, diskusi, dan model pembelajaran kooperatif serta pemecahan masalah dengan memperhatikan fase-fase yang ada di dalamnya dan karakteris materi yang akan disampaikan. Pembelajaran dilakukan di laboratorium bahasa yang ada di sekolah, untuk melaksanakan pembelajaran dengan berbantuan CD pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari proses pembelajaran TGT pada peserta didik kelas IV SD berbantuan media animasi grafis berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada kelas sebesar 80% serta  berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada kelas dengan bantuan alat peraga.

Model pembelajaran TGT juga pernah dilakukan dalam pembelajaran toksikologi, khususnya kelas yang tingkatnya sudah lebih tinggi. Hasil belajar mahasiswa dengan menggunakan salah satu metode pembelajaran ini memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan pembelajaran sebelumnya yang hanya menggunakan metode ceramah dan resitasi. Mahasiswa lebih antusias dan bersemangat untuk mengeluarkan pendapatnya, yang berarti mahasiswa lebih banyak belajar untuk dapat beragumentasi. Mahasiswa yang kurang mampu akan dapat memperoleh bagian dari kelompoknya dan akan berusaha belajar dengan baik, karena semua anggota kelompok harus aktif.

6. Kelebihan dan Kekurangan Model PembelajaranTeams Games Tournaments (TGT).

  • Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut:

  1. Model TGT tidak hanya membuat peserta didik yang cerdas (berkemampuan akademis tinggi) lebih menonjol dalam pembelajaran, tetapi peserta didik yang berkemampuan akademi lebih rendah juga ikut aktif dan mempunyai peranan yang penting dalam kelompoknya.
  2. Dengan model pembelajaran ini, akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling menghargai sesama anggota kelompoknya.
  3. Dalam model pembelajaran ini, membuat peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Karena dalam pembelajaran ini, guru menjanjikan sebuah penghargaan pada peserta didik atau kelompok terbaik.
  4. Dalam pembelajaran peserta didik ini membuat peserta didik menjadi lebih senang dalam mengikuti pelajaran karena ada kegiatan permainan berupa tournamen dalam model ini.


  • Kelemahan dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut:

  1. Dalam model pembelajaran ini, harus menggunakan waktu yang sangat lama.
  2. Dalam model pembelajaran ini, guru dituntut untuk pandai memilih materi pelajaran yang cocok untuk model ini.
  3. Guru harus mempersiapkan model ini dengan baik sebelum diterapkan. Misalnya membuat soal untuk setiap meja turnamen atau lomba, dan guru harus tahu urutan akademis peserta didik dari yang tertinggi hingga terendah.

  

BAB 
PENUTUP

Kesimpulan

TGT  merupakan model pembelajaran dengan memainkan permainan dengan anggota-amggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing.  Setiap kelompok terdiri dari 5 sampai 6 orang peserta didik yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi, dan peserta didik bekerja dalam kelompok mereka masing-masing.

Model pembelajaran TGT terdiri dari lima langkah tahapan, yaitu tahap penyajian kelas (class precentation), belajar dalam kelompok (teams), permaianan (games), pertandingan dan turnamen (tournament), dan penghargaan kelompok (team recognition).

Dalam pelaksanaannya model pembelajaran TGT berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang positif terhadap hasil pembelajara. Model pembelajaran TGT memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain dapat menumbuhkan kerjasama antaranggota kelompok, lebih bersemangat dan senang mengikuti pembelajaran. Sedangkan kekurangannya antara lain membutuhkan waktu yang lama dan guru dituntut memilih materi yang cocok.



Daftar Pustaka

Rusman.2011.Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru.Jakarta:RajawaliPers
Purwat, Heni. Keefektifan Pembelajaran Matematika Berbasis Penerapan TGT Berbantuan Animasi Grafis pada Materi Pecahan Kelas IV. e-jurnal.ikippgrismg.ac.id/indeks.php/aksioma/issue/archive (14 September 2012)
 Micheal M van Wyk dkk. The Effects Of Teams-Games-TournamentsOn Achievement, Retention, And Attitudes Of Economics Education Students. springer.com. ( 18 September 2012)
Dr.B.Padmaja Rani dkk. Architecting Secure Web Services using Model Driven Agile Modeling. Springer.com (18 September 2012)


Tags : contoh makalah TGT, contoh makalah teams games tournament, pengertian TGT, penerapan TGT, kelebihan TGT, kekurangan TGT, contoh makalah tentang teams games tournament


Itulah beberapa pembahasan mengenai makalah teams games tournamen TGT yang dapat dibahas oleh admin, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca setia Bengkel Makalah.
Sampai jumpa dipostingan berikutnya :)


EmoticonEmoticon