Wednesday, October 19, 2016

MAKALAH TEORI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIF

Halo sobat blogge, kali ini admin ingin kembali berbagi artikel yang mungkin dapat bermanfaat bagi sobat semua. Pada postingan sebelumnya admin telas membahas mengenai Makalah Hukum Pidana dan Kriminologi, dan pada postingan kali ini admin akan membahas mengenai Makalah Teori Belajar Konstruktif. Dalam makalah ini akan ada penjelasan mengenai pengertian belajar konstruktif / konstruktivisme, ciri-ciri pembelajaran secara konstruktivisme, prinsip-prinsip konstruktivisme serta kelebihan dan kekurangan teori belajar konstruktivisme.



Nah, berikut pembahasan Makalah Teori Pembelajaran Konstruktivisme :)



BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang 

Saat ini terdapat berbagai inovasi baru di dalam dunia pendidikan terutama peroses pembelajaran. Salah satu inovasi tersebut adalah konstuktivisme. Pemiihan pendekatan ini lebih dikarnakan agar pembelajaran membuat siswa antusias terhadap persoalan yang ada sehingga mereka mau mencoba memecahkan perdoalannya. Pembelajaran di kelas masih dominan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sehingga kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi kepada benda-benda kongkret.

Seorang guru perlu memperhatikan kensep awal siswa sebelum pembelajaran. Jika tidak demikian, maka pendidik tidak akan berhasil menemukan konsep yang benar,bahkan dapat memunculkan sumber kesulitan belajar selanjutnya. Mengajar bukan sekedar memberikan gagasan-gagasan pendidik pada siswa.melainkan sebagai peroses mengubah konsepsi-konsepsi siswa yang sudah ada dan di mana mungkin konsepsi itu salah, dan jika ternyata benar ternyata pendidik harus membantu sisiwa dalam mengkonstruk konsepsi tersebut biar lebih matang.

2. Rumusan Masalah 
a) Apa pengertian teori belajar Kostruktivisme?
b) Apa Ciri-ciri Pembelajaran Secara Konstuktivisme?
c) Apa Prinsip-Prinsip Konstruktivisme?
d) Apa Kelebihan Dan Kelemahan Teori Konstruktivistik?

3. Tujuan Penulisan 
a) Untuk mrngetahui pengertian teori belajar kontruktivisme.
b) Untuk mengetahui Ciri-ciri Pembelajaran Secara Konstuktivisme.
c) Untuk mengetahui Prinsip-Prinsip Konstruktivisme.
d) Untuk mengetahui Kelebihan Dan Kelemahan Teori Konstruktivistik.




BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian teori belajar konstruktivisme

Asal kata konstruktivisme adalah “to consrtuct“ yang artinya membangun atau menyusun menurut Carin (dalam agriamurti,2009) bahwa teori konstruktivisme adalah teori pembelajaran yang menekankan bahwa siswa sebagai pembelajar, tidak menerima begitu saja pengetahuan yang mereka dapati, tetapi merka secara aktif membangun  pengetahuan secara individual. Menurut  von glaserfeld (dalam agriamurti,2009) Bahwa konstruktivisme adalah filsafat pengtahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentuk) kita sendiri.

Teori Konstruktivisme  didefinisikan sebagai  pembelajaran  yang  bersifat generatif, yaitu tindakan menciptakan sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Beda dengan teori behavioristik yang memahami hakikat belajar sebagai kegiatan yang bersifat mekanistik antara stimulus dan respon, sedangkan teori kontruktivisme lebih memahami belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai dengan pengalamannya. Pengetahuan tidak bisa ditransfer dari guru kepada orang lain, karena setiap orang mempunyai skema sendiri tentang apa yang diketahuinya. Pembentukan pengetahuan merupakan proses kognitif dimana terjadi proses asimilasi dan akomodasi untuk mencapai suatu keseimbangan sehingga terbentuk suatu skema yang baru.

Dengan demikian, belajar menurut teori konstruktivisme bukanlah sekadar menghafal, akan tetapi proses mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman. Pengetahuan bukanlah hasil ”pemberian” dari orang lain seperti guru, akan tetapi hasil dari proses mengkonstruksi yang dilakukan setiap individu. 

Baca Juga :  Makalah Sistem Operasi


Pengetahuan hasil dari ”pemberian” tidak akan bermakna. Adapun pengetahuan yang diperoleh melalui proses mengkonstruksi pengetahuan itu oleh setiap individu akan memberikan makna mendalam atau lebih dikuasai dan lebih lama tersimpan/diingat dalam setiap individu.

Adapun tujuan dari teori ini adalah sebagai berikut:

1.  Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri.
2. Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengejukan pertanyaan dan mencari sendiri    pertanyaannya.
3.  Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep secara lengkap.
4.  Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri.
5.  Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.

Salah satu teori atau pandangan yang sangat terkenal berkaitan dengan teori belajar konstruktivisme adalah teori perkembangan mental Piaget. Teori ini biasa juga disebut teori perkembangan intelektual atau teori perkembangan kognitif. Teori belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar, yang dikemas dalam tahap perkembangan intelektual dari lahir hingga dewasa. Setiap tahap perkembangan intelektual yang dimaksud dilengkapi dengan ciri-ciri tertentu dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan. Misalnya, pada tahap sensori motor anak berpikir melalui gerakan atau perbuatan (Ruseffendi, 1988: 132).


B. Ciri-Ciri Pembelajaran Secara Konstuktivisme

Adapun ciri – ciri pembelajaran secara kontruktivisme adalah:
  1. Memberi peluang kepada murid membina pengetahuan baru melalui penglibatan dalam dunia sebenarnya.
  2. Menggalakkan soalan/idea yang dimulakan oleh murid dan menggunakannya sebagai panduan merancang pengajaran.
  3. Menyokong pembelajaran secara koperatif mengambil kira sikap dan pembawaan  murid.
  4. Mengambil kira dapatan kajian bagaimana murid belajar sesuatu ide.
  5. Menggalakkan & menerima daya usaha & autonomi murid.
  6. Menggalakkan murid bertanya dan berdialog dengan murid & guru.
  7. Menganggap pembelajaran sebagai suatu proses yang sama penting dengan hasil pembelajaran.
  8. Menggalakkan proses inkuiri murid melalui kajian dan eksperimen.


C. Prinsip-Prinsip Konstruktivisme
  1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.
  2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar.
  3. Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah.
  4. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancar.
  5. Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa.
  6. Struktur pembalajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan.
  7. Mencari dan menilai pendapat siswa.
  8. Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa.

Dari semua itu hanya satu perinsip yang paling penting adalah guru tidak boleh hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa, siswa harus membangun pengetahuan di dalam benaknya sendiri. Seorang guru dapat membantu peroses ini dengan cara-cara mengajar yang membuat informasi menjadi sangat bermakna dan sangat relevan dengan siswa, dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide dan dengan mengajak siswa agar menyadari dan mengunkan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat dapat memberikan tangga itu nantinya dimaksudkan dapat membantu mereka mencapai tingkat penemuan.


D. Kelebihan Dan Kelemahan Teori Konstruktivistik

  • Kelebihan :
  1. Berfikir : Dalam proses membina pengetahuan baru, murid berfikir untuk menyelesaikan masalah, menjana idea dan membuat keputusan.
  2. Faham : Oleh ksrana murid terlibat secara langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih faham dan boleh mengapliksikannya dalam semua situasi.
  3. Ingat : Oleh karana murid terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep. Yakin Murid melalui pendekatan ini membina sendiri kefahaman mereka. Justru mereka lebih yakin menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi baru.
  4. Kemahiran sosial : Kemahiran sosial diperolehi apabila berinteraksi dengan rakan dan guru dalam membina pengetahuan baru.
  5. Seronok : Oleh kerana mereka terlibat secara terus, mereka faham, ingat, yakin dan berinteraksi dengan sihat, maka mereka akan berasa seronok belajar dalam membina pengetahuan baru.
  • Kelemahan
          Dalam bahasan kekurangan atau kelemahan ini mungkin bisa kita lihat dalam proses belajarnya   dimana peran guru sebagai pendidik sepertinya kurang begitu mendukung.


***** LIHAT BAB III MAKALAH  TEORI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIF  DISINI *****


Tags : contoh makalah teori pembelajaran konstruktif, makalah teori pembelajaran, makalah ilmiah, contoh karya ilmiah, makalah teori belajar, makalah pembelajaran konstuktivisme


EmoticonEmoticon